Minggu, 27 Desember 2009

Daerah Panas Cisolok

Daerah Cisolok merupakan WKP milik Pertamina No.464/Kpts/M/pertamb/74 tertanggal 10 Agustus 1974 dengan batas geografis 06o 40’00” LS – 07o 00’00” LS dan 00o 48’28” BB – 00o 15’28” BB dengan luas 36.67 km yang dikembalikan statusnya April 2002. Saat ini lahan ini telah menjadi wilayah konsesi.

Eksplorasi panas bumi yang dilakukan di daerah cisolok oleh Pertamina meliputi survey detil di permukaan dan pengeboran. Survey permukaan yang dilakukan mulai tahun 1976 sampai 1984 adalah survey geologi, geokimia, dan geofisika. Survey geofisika terdiri dari survey gaya berat, geomagnet, geolistrik tahanan jenis, dan magnetotelurik. Pada tahun 1986 telah dilakukan pengeboran beberapa sumur landaian suhu di daerah Cisolok. Pengeboran satu sumur eksplorasi dalam dilakukan di daerah Cisolok dengan total kedalaman mencapai hamper 1500 meter.

Daerah panas bumi Cisolok merupakan manifestasi panas bumi dengan ciri air panas dan geysers pada perpotongan 2 buah struktur patahan dengan arah N 20 E dan N 110 E. Hanya daerah panas bumi Cisolok dianggap prospek, yaitu dua mata air panas, geysers, solfatar dan zonasi ubahan. Total mata air panas berjumlah > 20 buah dan lokasi geysers dalam areal 5 hektar.

Mata air panas ditemukan di daerah cisolok pada umumnya mempunyai temperature tinggi mulai dari 46 sampai 98 °C, dengan pH 6.4 – 7.4 dan debit antara 5 – 60 liter/menit. Mata air panas ini berasosiasi dengan endapan sinter karbonat yang sangat luas di sepanjang sungai Cisolok dan beberapa geyser. Distribusi dari zona batuan ubahan di daerah Cisolok mencapai luas 2.5 km (2.5 km x 1.0 lan). Endapan sinter karbonat ini merupakan hasil kegiatan resen, sedangkan batuan teralterasi diduga berkaitan dengan kegiatan zaman tersier.

Daerah panas bumi Cisolok terletak dalam tepi dari struktur greben besar yang memotong tegak Jawa Barat dari Pelabuhan Ratu ke Gunung Salak. Zona patahan sangat berperan pada struktur greben ini. Morfologi daerah ini sangat kasar (lokasi yang paling tinggi adalh Gunung halimun, 1744 m) yang ditutupi oleh batuan sedimen berumur MiosenPliosen.yang ditutupi oleh formasi magmatic (lavas dan intrusi) yang menutupi daerah utara dan timur. Terdapat tiga sedimen fasies dapat dipisahkan yaitu formasi Citius berisi batu lempung dan batu pasir dari Miosen akhir yang dapat dikorelasikan dengan formasi Jampang. Formasi ini merupakan batuan dasar yang tipis di daerah Cisolok. Formasi Cibangban berumur Miosen bawah yang sering berinterkalasi dengan tubuh yang lenticular dari batu gamping. Selama dan setelah pengandapan sedimen, terjadi erupsi vulkanik dan intrusi plutonik, antara lain Kompleks Cisolok Acidic menempati daerah selatan baratnya adalah intrusi. Aktifitas Vulkanik Kuarter bagian bawah menghasilkan system vulkanik G. kempul, yang kemungkinan terdapat empat pusat vulkanik dan kawah atau kaldera besar muncul sepanjang arah timur-barat.

Sedangkan aktifitas vulkanik resen menghasilkan pusat vulkanik G. Halimun dan G. Tumpeng. Gunung Halimun ternyata sebagai vulkanik strato dan terakhir intrusi. Intrusi vulkanik G. Tumpeng dan aliran bervariasi tipe petrografi two piroksen andesit, dasit dan ryolit. Dating umur berdasarkan K/Ar pada lava Resen 0.28-0.32 tahun untuk G. Halimun dan 0.26-0.16 tahun untuk G. Tumpeng. Sedangkan aktifitas vulkanik saat ini adalah G. Salak Komplek dengan Kaldera G. Perbakti.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar